Fiksi | Amulet Dalam Cerita Silat

 

Halo para sobat pecinta dan komunitas Amulet di tanah air. Kali ini yang kita bahas adalah topik tentang penyebutan amulet dalam fiksi seperti cerita silat atau karya fiktif ataupun sebuah cerita rakyat, bagaimana mereka menceritakan tentang kegunaan dan fungsi, dan bagaimana mereka memperlakukannya. Ada sedikit perbedaan dengan dunia nyata.

Penggunaan amulet dalam cerita silat biasa tentang sebagai wadah keberuntungan, janji, pertukaran hadiah atau kenangan. Sebagai contoh Dalam sebuah cerita TV seri berjudul Paladins in Troubled Times atau Para Pendekar di Waktu Bergejolak. Ada tiga pendekar yang mengangkat saudara angkat, yaitu; Shi Yiru, Tie Kunlun, dan Duan Guizhang . Istri Duan Guizhang yaitu Xianniang melahirkan Duan Kexie, sedangkan Nyonya Shi melahirkan seorang putri yang diberi nama Shi Hongmei. Mereka kemudian menjodohkan kedua anak tersebut agar kelak setelah dewasa nanti bertunangan, hal ini lumrah pada orang china jaman dahulu kala, dimana orang tua sudah menjodohkan anak-anak mereka sejak kecil , bahkan belum lahir sekalipun.

Biarpun kedua anak itu masih bayi beberapa bulan, mereka menjodohkan untuk masa depan sebagai bukti kedekatan saudara angkat mereka. Duan Guizhang dan istrinya, Xianniang, memberikan Gelang Putih khusus kepada bayi Shi Hongmei, untuk dijadikan Amulet keberuntungan dan setelah dewasa menjadi wanita yang berbakti kepada orang tua dan suami, dan memiliki aura memikat. Sedangkan Shi Yiru dan Nyonya Shi memberikan sebuah batu giok yang terukir dua huruf tertentu kepada bayi Duan Kexie, untuk dijadikan Amulet menghindari dan menjauhi nasib buruk yang bisa menimpanya dimasa depan, dan kelak menjadi orang yang berhasil, kaya raya, dan terkenal.

Tujuan dari memberikan kedua benda itu bukan hanya sebagai Amulet, ternyata kelak berfungsi sebagai pembuktian identitas diri. Karena kedua bayi tersebut nantinya terpisah dari orang tuanya masing-masing akibat mereka dikejar oleh pembunuh. Tanpa Amulet yang mereka pegang, sang bayi yang nantinya menjadi dewasa, tidak akan dikenal lagi oleh orang tua mereka, karena tampang, muka dan lainnya sudah berubah total. Jadi boleh dibilang Amulet disini berfungsi sebagai pengikat atau refreshing dari kesialan yang menimpa.

Cerita lain terdapat pada kisah cerita silat nusantara berjudul Api di Bukit Menoreh, saat si kecil Putung diberikan sebuah Amulet untuk keberuntungan oleh Ayahnya. Setelah beranjak dewasa, si Putung menghadapi berbagai bahaya tapi entah gimana ada saja bisa lolos maut dari hal tidak terduga dan tak terpikirkan olehnya. Entah itu memang dari kekuatan Amulet atau memang dia selalu beruntung sejak lahir karena dia selalu memupuk kebaikan dan kebajikan serta menolong orang tanpa pamrih sehingga mendapat berkah.

Ada juga yang menggunakannya sebagai sarana janji antar pasangan, biasanya perempuan yang memberikannya kepada sang pendekar pria, sebagai tanda cinta atau apapun itu. Amulet ini bisa saja dalam bentuk sebagai pengikat atau penguat janji, sehingga sang pria tetap setia tidak bisa melihat wanita lain. Biasanya sang pria akan selalu membawa benda itu, di kalungkan di leher, di ikat dalam pinggang, ataupun disimpan dalam baju lebarnya, pastinya dibawa selalu dekat tubuh.

Dalam cerita silat yang supernatural apalagi, sangat banyak benda mistik begituan dalam cerita, dan biasa disusupi hal gaib dan mengerikan, yang efeknya tampak berbahaya dan beresiko, tetapi cepat. Biasa dibuat dengan ilmu hitam, dan digunakan oleh tokoh antagonis atau tokoh jahat dalam cerita, dan saat seseorang memintanya, akan diminta semacam tumbal.

Ya, itu lah sekilas berbagai contoh kemunculan amulet dalam cerita silat yang menggambarkan benda mistik ini, percaya atau tidak percaya tentunya setiap orang berbeda pendapatnya.

(red/bl)

Sumber Referensi

LihatTutupKomentar